Sabtu, 21 Desember 2013

Dampak Keberadaan Industri Rokok Terhadap Masyarakat Kudus



Dampak Keberadaan Industri Rokok Terhadap Masyarakat Kudus
Disusun untuk melengkapi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah sosiologi terapan

Nama               :           Sri Muryanti
Nim                  :           3401412079
Rombel                        :           2


Pendidikan Sosiologi Antropologi
Universitas Negeri Semarang
2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, semua masyarakat dan seluruh unsurnya dalah suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan,karena pada masyarakat manapun, tak kan ada masyarakat yang pernah berhenti berubah.
Karena tak ada masyarakat yang tidak berubah, maka bisa kita ambil contoh adalah pada masyarakat kudus. Kudus adalah adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukota kabupaten ini adalah Kota Kudus, terletak di jalur pantai timur laut Jawa Tengah antara Kota Semarang dan Kota Surabaya. Kota ini bertempat 51 km dari timur Kota Semarang. Kabupaten Kudus berbatasan dengan Kabupaten Pati di timur, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak di selatan, serta Kabupaten Jepara di barat. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok kretek terbesar di Jawa Tengah. Selain itu Kudus juga dikenal sebagai kota santri. Kota ini adalah pusat perkembangan agama Islam pada abad pertengahan. Hal ini dapat dilihat dari beradanya tiga makam wali/sunan, yaitu Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Kedu.
Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, tentunya membawa kudus kearah kemajuan pula, banyak industri, pusat kerajinan, dan pusat perbelanjaan serta home industri dengan skala kecil menengah yang berkembang di kudus, hal ini menandakan pula bahwa kudus adalah lokasi strategis bagi pusat industri dan perdagangan, bagi masyarakat kudus, industri adalah merupakan faktor utama dalam penyangga perekonomian kudus, hal ini terbukti dengan sumbangan PDRB terbesar dari sektor industri di banding yang lain. Industri-industri yang berkembang tersebut adalah industri rokok, industri konveksi, dan kertas yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dari berbagai daerah.
Banyaknya indusrti yang berkembang di daerah Kudus, tentunya banyak memberikan dampak bagi masyarakat kudus, baik dampak positif maupun negatif serta membawa perubahan pada masyarakat kudus baik disadari maupun tidak oleh masyarakatnya sendiri.

1.2               Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah imbas adanya industri terhadap kehidupan masyarakat?
2.    Apakah terjadi perubahan-perubahan dalam masyarakat karena adanya indusrti                         rokok tersebut?jika ada, perubahan seperti apakah yang terjadi?

1.3               Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
Untuk mengetahui bagaimana imbas dari adanya industri terhadap kehidupan          masyarakat kudus
Mengetahui jenis-jenis dan bentuk perubahan yang terjadi dalam masyarakat          kudus karena adanya industri roko yang berdiri di kudus

1.4               Metode penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan adalah dengan Penelitian Kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi lapangan di lingkungan pabrik Pt. Djarum,kudus.

1.5              Tempat penelitian
          Penelitian dilakukan di lingkungan sekitar pabrik Pt. Djarum yang beralamat di jln. Jendral Ahmad Yani no. 28- kudus

1.6              Landasan teori
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat
a. Jenis atau Bentuk Perubahan Sosial
1. Perubahan cepat dan perubahan lambat
1) Perubahan cepat (revolusi).
            Revolusi : perubahan yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar       atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.
            Revolusi mencoba untuk menempatkan pemerintahan baru.
            Syarat-syarat terjadinya revolusi :
            a. Harus ada keinginan dari masyarakat untuk mengadakan suatu perubahan.
            b. Adanya pemimpin yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan                             perubahan.
            c. Adanya pemimpin yang dapat menampung keinginan atau aspirasi dari masyarakat     dan merumuskannya menjadi program kerja.
            d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai.
            e. Harus ada momentum yang tepat untuk memulai gerakan.
            2) Perubahan lambat (evolusi)
2. Perubahan kecil dan perubahan besar
1) Perubahan kecil : pengaruh yang ditimbulkan tidak luas.
            Contoh : perubahan mode pakaian.

            2) Perubahan besar : pengaruh yang ditimbulkan luas.
            Contoh : proses industrialisasi.
3. Perubahan yang direncanakan (planned change) / perubahan yang dikehendaki (intended change)  dan perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change) / perubahan yang tidak dikehendaki (unintended change)
            1) Perubahan direncanakan/perubahan yang dikehendaki : perubahan yang           diproses melalui suatu program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan tertentu.
            Contoh : program Keluarga Berencana (KB) untuk menghasilkan keluarga sejahtera.
            Pelaku perubahan (agent of change) : pihak-pihak yang menghendaki perubahan.

            2) Perubahan tidak direncanakan/perubahan yang tidak dikehendaki :     perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan        pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang        tidak diharapkan masyarakat
            Contoh :
            a. PHK mednyebabkan pengangguran meningkat dengan pesat
            b. Penggunaan mesin pertanian memicu berkembangnya sikap individualis

d. Perubahan Struktural dan Perubahan Proses
            1) Perubahan struktural : perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan                      timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.
            Contoh : Perubahan sistem pemerintahan dari kerajaan menjadi republik.

            2) Perubahan proses : perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut     hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.
            Contoh : Perubahan dalam kurikulum pendidikan yang menyempurnakan kurikulum       sebelumnya.

b. Penyebab Perubahan Sosial
Faktor-faktor penyebab perubahan sosial :
            a. faktor intern :
            - penemuan baru
            - bertambah atau berkurangnya penduduk
            - terjadinya pemberontakan atau revolusi
            - pertentangan dalam masyarakat

            b. faktor ekstern :
            - bencana alam
            - masuknya kebudayaan dari masyarakat lain
            - peperangan dengan negara lain
Faktor pendorong perubahan sosial :
1.      Sistem pendidikan formal yang maju.
2. Sikap menghargai karya orang lain dan keinginan untuk maju.
3. Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat.
4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
5. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
6. Penduduk yang heterogen.
7. Orientasi ke masa depan yang lebih baik.
8. Adanya kontak dengan kebudayaan lain.



Faktor penghambat perubahan sosial :
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
2. Adanya adat atau kebiasaan yang sulit diubah
3. Adanya kepentingan yang tertanam kuat (vested interests)
4. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
6. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
7. Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
8. Prasangka terhadap hal-hal baru dan asing.




















BAB II
PEMBAHASAN
            Menurut Schneider, industri adalah jaringan yang helainya menjangkau hamper setiap masyarakat,kebudayan, dan kepribadian. Industri juga merupakan factor penting dalam membentuk masalah sosial yang kompleks.
            Kuwartojo dalam setyawati mendefinisikan industry sebagai kegiatan untuk menghasilkan barang-barang secara massal dengan mutu yang bagus untuk dijual dan diperdagangkan. Guna menjaga kemassalannya digunakan sejumlah tenaga kerja dengan peralatan, teknik dan cara pola kerja tertentu.
            Pembagian industri menurut skalanya:
1.      Industry besar, yaitu industry pengolahan dengan jumlah pekerja atau karyawan 100 orang atau lebih
2.      Industry sedang adalah usaha industry pengolahan dengan jumlah pekerja 20-99 orang
3.      Industry kecil adalah industry pengolahan dengan jumlah pekerja 5 sampai 19 orang
4.      Home industry adalah usaha industry pengolahan dengan jumlah pekerja 1 sampai 5 orang

2.1       Imbas adanya industri rokok terhadap masyarakat kudus

Pembangunan dan perkembangan industri yang terjadi di kudus banyak menyebabkan perubahan sosial ekonomi pada masyarakat,selain itu banyaknya industri yang berdiri di daerah kudus tentunya banyak menimbulkan dampak-dampak untuk masyarakat di sekitarnya,baik dampak positif maupun negative
a.       Dampak positif berdirinya industri rokok di kabupaten kudus
1.    Menambah penghasilan daerah yang dapat digunakan untuk memajukan dan mengembangkan potensi daerah kudus, dari adanya industri  rokok memberikan pajak dan sumbangan terbesar dalam penghasilan daerah, penghasikan daerah tersebutlah yang digunakan untuk menjalankan pembangunan dan memperbaiki infrastruktur serta sarana prasarana di kudus
2.    Menciptakan peluang usaha dan pekerjaan bagi masyarakat
Seperti yang kita tahu bahwa selain menciptakan lapangan pekerjaan dan mampu menyerap tenaga kerja disekitar area industri, adanya industri juga mampu menciptakan peluang usaha bagi masyarakat sekitarnya,misalnya disekitar area industri banyak pedagang yang menjajakan makanan untuk para pekerja,hal ini terbukti bahwa industrijuga menciptakan peluang usaha bagi masyarakat sekitarnya
3.    Mengoptimalkan nilai guna bahan mentah seperti tembakau
Dalam hal ini,nilai guna tembakau menjadi lebih tinggi karena dimanfaatkan dalam pembuatan rokok,seperti yang dijelaskan diatas,selain mengoptimalkan nilai guna tembakau,industry juga menciptakan peluang usaha bagi petani tembakau untuk membangun kerjasama seperti memberikan setoran tembakau pada perusahaan.

b.      Dampak negative adanya industri rokok di kudus
Selain memberi dampak positif, keberadaan industry juga memberikan dapak negatif baik dampak negative terhadap lingkungan alam,maupun lingkungan sosial seperti potensi konflik yang timbul sebagi akibat adanya kecemburuan sosial antar masyarakat.
1.    Adanya pencemaran akibat limbah yang dihasilkan
Industry yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi ataupun barang yang siap diperjualbelikan tentu membutuhkan output dan input dalam pelaksanaannya,input berupa bahan mentah seperti tembakau dan akan menghasilkan output berupa produk rokok ,dalam pengolahannya, tentunya akan menghasilkan limbah-limbah dari proses pengolahan dan kegiatan dalam industri
2.    Potensi konflik karena industry besar menjadi saingan berat bagi industry-industri kecil yang ada
Industry yang besar dianggap menjadi saingan bagi industry kecil,karena industry kecil tidak mendapat nama dan tempat dalam masyarakat.

2.2       Perubahan-perubahan sosial ekonomi yang terjadi karena industri
Adanya industri,selain memberi dampak bagi masyarakat luas juga tentunya menyebabkan perubahan yang terjadi dalam masyarakat, berkembangnya industri di kudus memberikan berbagai alternative pilihan pekerjaan yang lebih luas,dimana sebelum ada industri pekerjaan dan jenisnya sangat sempit dan terbatas, namun setelah berkembangnya industri pekerjaan menjadi lebih beragam.
          Berkembangnya industri menyebabkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, seperti perubahan sosial budaya dan ekonomi masyarakat. Hal ini adalah sesuatu yang wajar dan pasti terjadi di dalam setiap masyarakat, baik disadari maupun tidak, perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat tersebut terjadi karena adanya factor pendorong dari dalam maupun dari luar
1.      adanya perubahan nilai sosial budaya masyarakat seperti kebudayaan gotong royong yang dulu ada sekarang ini menjadi makin berkurang atau bahkan hilang karena adanya industri, industri memberikan pengaruh berupa pemikiran bahwa saya bekerja dan saya di bayar, maka mereka lebih memilih untuk bekerja daripada membantu (sambatan) orang lain dengan alasan mendapat penghasilan. Dari pemikiran tersebutlah yang menyebabkan hubungan sosial masyrakat yang dulunya bersifat akrab dan personal, karena berkembangnya industri tersebut menyebabkan interaksi dan toleransi masyarakat menjadi luntur,masyarakat berubah menjadi individualistis untuk mengejar dan memenuhi kepentingan mereka.
2.      Keberadaan industri juga menyebabkan adanya pelapisan-pelapisan yang terjadi dalam masyarakat berdasarkan kekuasaan dan wewenang karena masyarakat yang terserap menjadi tenaga kerja memiliki status peran dan kedudukan yang berbeda, maka timbullah pelapisan pada masyarakat.
         
3.      Banyaknya pekerja yang berasal dari luar daerah tentunya membawa pengaruh bagi masyarakat sekitar,seperti kebudayaan yang dibawa dari daerah asal seseorang tersebut yang tentunya akan tetap dilakukan, sehingga kebudayaan yang ia bawa akan membawa pengaruh bagi masyarakat sekitar.
4.      Beragamnya profesi yang tercipta dari perkembangan industri yang dahulu hanya terbatas pada sektor agraris dan perdagangan, sekarang ini muncul variasi pekerjaan yang beragam dari sektor industri
5.      munculnya komunitas yang terbentuk disekitar lingkungan industri yang berkembang sesuai karakteristik tertentu sesuai kebutuhan industri tersebut.

Selain perubahan sosial yang terjadi seperti yang dijelaskan diatas, terdapat pula perubahan ekonomi masyarakat sekitar industry:
1.                terserapnya sebagian masyarakat yang menjadi tenaga kerja pada industry industry rokok djarum yang berdiri tersebut tentunya memberikan dampak pada perkembangan ekonomi masyarakat, banyakanya penduduk yang terserap sebagai tenaga kerja memberikan pendapatan yang lebih besar daripada sebelum berdirinya industry seperti menjadi petani misalnya,
2.                terciptanya peluang usaha kerja lain bagi masyarakat, seperti pedagang makanan disekitar pabrik,dan terjalinnya kerjasama antara Pt. Djarum dengan petani-petani tembakau, sehingga ada optimalisasi nilai guna tembakau
3.                peningkatan pendapatan dan sumbangan daerah yang dapat digunakan untuk pembangunan dalam berbagai sector seperti perekonomian, hal ini jelas terlihat dari kemajuan daerah kudus yang semakin pesat.
4.                Muncul dan berkembangnya sarana prsarana ekonomi seperti pasara,toko, telekomunikasi, bank, pergudangan, perkreditan, penginapan dan persewaan tempat tinggal






















BAB III
PENUTUP
3.1       Simpulan
Berkembangnya industry-industri seperti industry rokok di kudus memberikan dampak-dampak bagi masyarakatnya,baik dampak positif maupun negative, selain itu berkembangnya industry rokok Pt. Djarum juga membawa perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, seperti perubahan nilai-nilai sosial masyarakat, perubahan pola perilaku, perubahan pelapisan serta perubahan pada bidang ekonomi pada masyarakat yang tidak selalu memberikan dampak buruk, adanya industry tersebut juga memberikan perubahan baik pada sektor ekonomi berupa sumbangan APBD yang dapat digunakan untuk pembangunan wilayah Kudus.




















DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial
Soekanto,soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar