Dampak
Keberadaan Industri Rokok Terhadap Masyarakat Kudus
Disusun
untuk melengkapi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah sosiologi terapan
Nama : Sri
Muryanti
Nim : 3401412079
Rombel : 2
Pendidikan
Sosiologi Antropologi
Universitas
Negeri Semarang
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam suatu masyarakat
yang memengaruhi sistem
sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan
pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat, semua masyarakat dan seluruh unsurnya dalah suatu kesatuan yang tak
dapat dipisahkan,karena pada masyarakat manapun, tak kan ada masyarakat yang
pernah berhenti berubah.
Karena tak ada masyarakat yang tidak
berubah, maka bisa kita ambil contoh adalah pada masyarakat kudus. Kudus adalah
adalah sebuah kabupaten
di Provinsi Jawa Tengah. Ibukota kabupaten ini adalah Kota Kudus,
terletak di jalur pantai timur laut Jawa Tengah antara Kota Semarang dan Kota Surabaya. Kota ini
bertempat 51 km dari timur Kota Semarang.
Kabupaten Kudus berbatasan dengan Kabupaten Pati di timur, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak di
selatan, serta Kabupaten
Jepara di barat. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok kretek terbesar di Jawa
Tengah. Selain itu Kudus juga dikenal sebagai kota santri. Kota ini adalah
pusat perkembangan agama Islam
pada abad pertengahan. Hal ini dapat dilihat dari beradanya tiga makam wali/sunan, yaitu Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Kedu.
Seiring dengan perkembangan jaman dan
kemajuan teknologi, tentunya membawa kudus kearah kemajuan pula, banyak
industri, pusat kerajinan, dan pusat perbelanjaan serta home industri dengan
skala kecil menengah yang berkembang di kudus, hal ini menandakan pula bahwa
kudus adalah lokasi strategis bagi pusat industri dan perdagangan, bagi
masyarakat kudus, industri adalah merupakan faktor utama dalam penyangga
perekonomian kudus, hal ini terbukti dengan sumbangan PDRB terbesar dari sektor
industri di banding yang lain. Industri-industri yang berkembang tersebut
adalah industri rokok, industri konveksi, dan kertas yang mampu menyerap banyak
tenaga kerja dari berbagai daerah.
Banyaknya indusrti yang berkembang di
daerah Kudus, tentunya banyak memberikan dampak bagi masyarakat kudus, baik
dampak positif maupun negatif serta membawa perubahan pada masyarakat kudus
baik disadari maupun tidak oleh masyarakatnya sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
imbas adanya industri terhadap kehidupan masyarakat?
2. Apakah
terjadi perubahan-perubahan dalam masyarakat karena adanya indusrti rokok tersebut?jika ada,
perubahan seperti apakah yang terjadi?
1.3 Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk:
Untuk mengetahui bagaimana imbas dari
adanya industri terhadap kehidupan masyarakat
kudus
Mengetahui jenis-jenis dan bentuk
perubahan yang terjadi dalam masyarakat kudus
karena adanya industri roko yang berdiri di kudus
1.4 Metode penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan adalah
dengan Penelitian Kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan observasi lapangan di lingkungan pabrik Pt.
Djarum,kudus.
1.5 Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di
lingkungan sekitar pabrik Pt. Djarum yang beralamat di jln. Jendral Ahmad Yani
no. 28- kudus
1.6
Landasan teori
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam suatu masyarakat
yang memengaruhi sistem
sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan
pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat
a. Jenis atau Bentuk Perubahan Sosial
1. Perubahan cepat dan perubahan lambat
1)
Perubahan cepat (revolusi).
Revolusi : perubahan yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.
Revolusi mencoba untuk menempatkan pemerintahan baru.
Syarat-syarat terjadinya revolusi :
a. Harus ada keinginan dari masyarakat untuk mengadakan suatu perubahan.
b. Adanya pemimpin yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan.
c. Adanya pemimpin yang dapat menampung keinginan atau aspirasi dari masyarakat dan merumuskannya menjadi program kerja.
d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai.
e. Harus ada momentum yang tepat untuk memulai gerakan.
2) Perubahan lambat (evolusi)
Revolusi : perubahan yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.
Revolusi mencoba untuk menempatkan pemerintahan baru.
Syarat-syarat terjadinya revolusi :
a. Harus ada keinginan dari masyarakat untuk mengadakan suatu perubahan.
b. Adanya pemimpin yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan.
c. Adanya pemimpin yang dapat menampung keinginan atau aspirasi dari masyarakat dan merumuskannya menjadi program kerja.
d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai.
e. Harus ada momentum yang tepat untuk memulai gerakan.
2) Perubahan lambat (evolusi)
2. Perubahan kecil dan perubahan besar
1) Perubahan kecil : pengaruh yang
ditimbulkan tidak luas.
Contoh : perubahan mode pakaian.
2) Perubahan besar : pengaruh yang ditimbulkan luas.
Contoh : proses industrialisasi.
Contoh : perubahan mode pakaian.
2) Perubahan besar : pengaruh yang ditimbulkan luas.
Contoh : proses industrialisasi.
3. Perubahan yang direncanakan (planned change) / perubahan yang
dikehendaki (intended change) dan perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change) / perubahan yang tidak
dikehendaki (unintended change)
1) Perubahan direncanakan/perubahan yang dikehendaki : perubahan yang diproses melalui suatu program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan tertentu.
Contoh : program Keluarga Berencana (KB) untuk menghasilkan keluarga sejahtera.
Pelaku perubahan (agent of change) : pihak-pihak yang menghendaki perubahan.
2) Perubahan tidak direncanakan/perubahan yang tidak dikehendaki : perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat
Contoh :
a. PHK mednyebabkan pengangguran meningkat dengan pesat
b. Penggunaan mesin pertanian memicu berkembangnya sikap individualis
1) Perubahan direncanakan/perubahan yang dikehendaki : perubahan yang diproses melalui suatu program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan tertentu.
Contoh : program Keluarga Berencana (KB) untuk menghasilkan keluarga sejahtera.
Pelaku perubahan (agent of change) : pihak-pihak yang menghendaki perubahan.
2) Perubahan tidak direncanakan/perubahan yang tidak dikehendaki : perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat
Contoh :
a. PHK mednyebabkan pengangguran meningkat dengan pesat
b. Penggunaan mesin pertanian memicu berkembangnya sikap individualis
d. Perubahan Struktural dan Perubahan
Proses
1) Perubahan struktural : perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.
Contoh : Perubahan sistem pemerintahan dari kerajaan menjadi republik.
2) Perubahan proses : perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.
Contoh : Perubahan dalam kurikulum pendidikan yang menyempurnakan kurikulum sebelumnya.
1) Perubahan struktural : perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.
Contoh : Perubahan sistem pemerintahan dari kerajaan menjadi republik.
2) Perubahan proses : perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.
Contoh : Perubahan dalam kurikulum pendidikan yang menyempurnakan kurikulum sebelumnya.
b. Penyebab Perubahan Sosial
Faktor-faktor penyebab perubahan sosial :
a. faktor intern :
- penemuan baru
- bertambah atau berkurangnya penduduk
- terjadinya pemberontakan atau revolusi
- pertentangan dalam masyarakat
Faktor-faktor penyebab perubahan sosial :
a. faktor intern :
- penemuan baru
- bertambah atau berkurangnya penduduk
- terjadinya pemberontakan atau revolusi
- pertentangan dalam masyarakat
b. faktor ekstern :
- bencana alam
- masuknya kebudayaan dari masyarakat lain
- peperangan dengan negara lain
Faktor
pendorong perubahan sosial :
1.
Sistem pendidikan formal yang maju.
2. Sikap menghargai karya orang lain dan keinginan untuk maju.
3. Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat.
4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
5. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
6. Penduduk yang heterogen.
7. Orientasi ke masa depan yang lebih baik.
8. Adanya kontak dengan kebudayaan lain.
2. Sikap menghargai karya orang lain dan keinginan untuk maju.
3. Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat.
4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
5. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
6. Penduduk yang heterogen.
7. Orientasi ke masa depan yang lebih baik.
8. Adanya kontak dengan kebudayaan lain.
Faktor
penghambat perubahan sosial :
1. Kurangnya hubungan dengan
masyarakat lain.
2. Adanya adat atau kebiasaan yang sulit diubah
3. Adanya kepentingan yang tertanam kuat (vested interests)
4. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
6. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
7. Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
8. Prasangka terhadap hal-hal baru dan asing.
2. Adanya adat atau kebiasaan yang sulit diubah
3. Adanya kepentingan yang tertanam kuat (vested interests)
4. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
6. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
7. Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
8. Prasangka terhadap hal-hal baru dan asing.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Schneider, industri adalah jaringan yang helainya
menjangkau hamper setiap masyarakat,kebudayan, dan kepribadian. Industri juga
merupakan factor penting dalam membentuk masalah sosial yang kompleks.
Kuwartojo dalam setyawati mendefinisikan industry sebagai
kegiatan untuk menghasilkan barang-barang secara massal dengan mutu yang bagus
untuk dijual dan diperdagangkan. Guna menjaga kemassalannya digunakan sejumlah
tenaga kerja dengan peralatan, teknik dan cara pola kerja tertentu.
Pembagian industri menurut skalanya:
1.
Industry besar, yaitu industry
pengolahan dengan jumlah pekerja atau karyawan 100 orang atau lebih
2.
Industry sedang adalah usaha
industry pengolahan dengan jumlah pekerja 20-99 orang
3.
Industry kecil adalah industry
pengolahan dengan jumlah pekerja 5 sampai 19 orang
4.
Home industry adalah usaha industry
pengolahan dengan jumlah pekerja 1 sampai 5 orang
2.1 Imbas adanya
industri rokok terhadap masyarakat kudus
Pembangunan dan
perkembangan industri yang terjadi di kudus banyak menyebabkan perubahan sosial
ekonomi pada masyarakat,selain itu banyaknya industri yang berdiri di daerah
kudus tentunya banyak menimbulkan dampak-dampak untuk masyarakat di
sekitarnya,baik dampak positif maupun negative
a.
Dampak positif berdirinya industri rokok di kabupaten kudus
1.
Menambah penghasilan daerah yang dapat digunakan untuk
memajukan dan mengembangkan potensi daerah kudus, dari adanya industri rokok memberikan pajak dan sumbangan terbesar
dalam penghasilan daerah, penghasikan daerah tersebutlah yang digunakan untuk
menjalankan pembangunan dan memperbaiki infrastruktur serta sarana prasarana di
kudus
2.
Menciptakan peluang usaha dan pekerjaan bagi masyarakat
Seperti yang
kita tahu bahwa selain menciptakan lapangan pekerjaan dan mampu menyerap tenaga
kerja disekitar area industri, adanya industri juga mampu menciptakan peluang
usaha bagi masyarakat sekitarnya,misalnya disekitar area industri banyak
pedagang yang menjajakan makanan untuk para pekerja,hal ini terbukti bahwa
industrijuga menciptakan peluang usaha bagi masyarakat sekitarnya
3.
Mengoptimalkan nilai guna bahan mentah seperti tembakau
Dalam hal
ini,nilai guna tembakau menjadi lebih tinggi karena dimanfaatkan dalam
pembuatan rokok,seperti yang dijelaskan diatas,selain mengoptimalkan nilai guna
tembakau,industry juga menciptakan peluang usaha bagi petani tembakau untuk
membangun kerjasama seperti memberikan setoran tembakau pada perusahaan.
b.
Dampak negative adanya industri rokok di kudus
Selain memberi
dampak positif, keberadaan industry juga memberikan dapak negatif baik dampak
negative terhadap lingkungan alam,maupun lingkungan sosial seperti potensi
konflik yang timbul sebagi akibat adanya kecemburuan sosial antar masyarakat.
1.
Adanya pencemaran akibat limbah yang dihasilkan
Industry yang
mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi ataupun barang yang siap diperjualbelikan
tentu membutuhkan output dan input dalam pelaksanaannya,input berupa bahan
mentah seperti tembakau dan akan menghasilkan output berupa produk rokok ,dalam
pengolahannya, tentunya akan menghasilkan limbah-limbah dari proses pengolahan
dan kegiatan dalam industri
2.
Potensi konflik karena industry besar menjadi saingan berat
bagi industry-industri kecil yang ada
Industry yang
besar dianggap menjadi saingan bagi industry kecil,karena industry kecil tidak
mendapat nama dan tempat dalam masyarakat.
2.2 Perubahan-perubahan sosial ekonomi yang terjadi karena
industri
Adanya industri,selain memberi dampak bagi masyarakat luas juga tentunya
menyebabkan perubahan yang terjadi dalam masyarakat, berkembangnya industri di
kudus memberikan berbagai alternative pilihan pekerjaan yang lebih luas,dimana
sebelum ada industri pekerjaan dan jenisnya sangat sempit dan terbatas, namun
setelah berkembangnya industri pekerjaan menjadi lebih beragam.
Berkembangnya industri menyebabkan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, seperti perubahan sosial
budaya dan ekonomi masyarakat. Hal ini adalah sesuatu yang wajar dan pasti
terjadi di dalam setiap masyarakat, baik disadari maupun tidak, perubahan
sosial yang terjadi dalam masyarakat tersebut terjadi karena adanya factor
pendorong dari dalam maupun dari luar
1.
adanya perubahan nilai sosial budaya masyarakat seperti
kebudayaan gotong royong yang dulu ada sekarang ini menjadi makin berkurang
atau bahkan hilang karena adanya industri, industri memberikan pengaruh berupa
pemikiran bahwa saya bekerja dan saya di bayar, maka mereka lebih memilih untuk
bekerja daripada membantu (sambatan) orang lain dengan alasan mendapat
penghasilan. Dari pemikiran tersebutlah yang menyebabkan hubungan sosial
masyrakat yang dulunya bersifat akrab dan personal, karena berkembangnya
industri tersebut menyebabkan interaksi dan toleransi masyarakat menjadi
luntur,masyarakat berubah menjadi individualistis untuk mengejar dan memenuhi
kepentingan mereka.
2.
Keberadaan industri juga menyebabkan adanya
pelapisan-pelapisan yang terjadi dalam masyarakat berdasarkan kekuasaan dan
wewenang karena masyarakat yang terserap menjadi tenaga kerja memiliki status
peran dan kedudukan yang berbeda, maka timbullah pelapisan pada masyarakat.
3.
Banyaknya pekerja yang berasal dari luar daerah tentunya
membawa pengaruh bagi masyarakat sekitar,seperti kebudayaan yang dibawa dari
daerah asal seseorang tersebut yang tentunya akan tetap dilakukan, sehingga
kebudayaan yang ia bawa akan membawa pengaruh bagi masyarakat sekitar.
4.
Beragamnya profesi yang tercipta dari perkembangan industri
yang dahulu hanya terbatas pada sektor agraris dan perdagangan, sekarang ini
muncul variasi pekerjaan yang beragam dari sektor industri
5.
munculnya komunitas yang terbentuk disekitar lingkungan
industri yang berkembang sesuai karakteristik tertentu sesuai kebutuhan
industri tersebut.
Selain perubahan
sosial yang terjadi seperti yang dijelaskan diatas, terdapat pula perubahan
ekonomi masyarakat sekitar industry:
1.
terserapnya sebagian masyarakat yang menjadi tenaga kerja
pada industry industry rokok djarum yang berdiri tersebut tentunya memberikan
dampak pada perkembangan ekonomi masyarakat, banyakanya penduduk yang terserap
sebagai tenaga kerja memberikan pendapatan yang lebih besar daripada sebelum
berdirinya industry seperti menjadi petani misalnya,
2.
terciptanya peluang usaha kerja lain bagi masyarakat, seperti
pedagang makanan disekitar pabrik,dan terjalinnya kerjasama antara Pt. Djarum
dengan petani-petani tembakau, sehingga ada optimalisasi nilai guna tembakau
3.
peningkatan pendapatan dan sumbangan daerah yang dapat
digunakan untuk pembangunan dalam berbagai sector seperti perekonomian, hal ini
jelas terlihat dari kemajuan daerah kudus yang semakin pesat.
4.
Muncul dan berkembangnya sarana prsarana ekonomi seperti
pasara,toko, telekomunikasi, bank, pergudangan, perkreditan, penginapan dan
persewaan tempat tinggal
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berkembangnya
industry-industri seperti industry rokok di kudus memberikan dampak-dampak bagi
masyarakatnya,baik dampak positif maupun negative, selain itu berkembangnya
industry rokok Pt. Djarum juga membawa perubahan-perubahan yang terjadi dalam
masyarakat, seperti perubahan nilai-nilai sosial masyarakat, perubahan pola
perilaku, perubahan pelapisan serta perubahan pada bidang ekonomi pada
masyarakat yang tidak selalu memberikan dampak buruk, adanya industry tersebut
juga memberikan perubahan baik pada sektor ekonomi berupa sumbangan APBD yang
dapat digunakan untuk pembangunan wilayah Kudus.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial
Soekanto,soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar